Ditemui okezone di tengah kesibukan syuting sebuah acara reality show di Fatmawati Jakarta Selatan, Uya Kuya berbagi cerita tentang mobil klasik koleksi kebanggaanya. Mulai dari Playmoth 1948 hingga line up Mercedes-Benz lansiran 1970-an yang terparkir di rumahnya bilangan Bintaro, Jakarta Selatan.
Kesukaan pria asal Bandung ini dalam mengoleksi mobil klasik dimulai pada 1997. Saat ini hobi itu pun masih ia lakoni. Mercedes-Benz mini keluaran 1975 menjadi koleksi pertama pemilik gerai Mr. Banana Pisang Goreng Pontianak itu. Bermodalkan Rp5 juta, mobil yang didesain oleh perancang mobil asal Prancis, Paul Bracq itu, dia bawa hijrah ke Ibu Kota, Jakarta.
"Tahun 1997 pertama kali gue kenal mobil klasik, waktu itu mobil pertama yang gue beli Mercedes-Benz â€~mini' lansiran 1975. Gue beli dengan harga Rp5 juta dari Bandung dibawa ke Jakarta dengan kondisi seadanya. Gak lama tiba di Jakarta kemudia n gue restorasi sampai kondisinya kembali prima," kenang Uya tentang koleksi pertama mobil klasiknya.
Keasyikannya merestorasi mobil dengan seri W114 tersebut terus berlanjut pada kegiatan seputar mobil klasik. Sekira tahun 1998 bersama sejumlah penggemar Mercedes-Benz klasik, mantan personel grup musik Tofu ini kerap bertemu di pelataran parkir timur Glora Bung Karno Senayan, Jakarta
Tepat satu tahun kemudian pertemuan tadi akhirnya berbuah pada pendirian Mercedes-Benz Clasic Club Indonesia. Belum cukup sampai disitu, di priode yang sama, Uya bersama teman-teman klubnya membuat gebrakan dengan menggelar kontes mobil klasik yang saat itu belum banyak even serupa di gelar.
"Dua tahun setelah gue berhasil membangun Mercy mini, gue sering kumpul bareng bersama penggemar mobil klasik sejenis di Senayan. Sampai akhirnya kita membentuk Mercedes-Benz Classic Club Indonesia. Di tahun 1999 juga gue buat kontes mobil klasik. Dan, animonya cukup mengejutkan karena pesertanya ada yang datang dari Surabaya, Jawa Timur," ungkap bapak dari dua anak itu.
Soal perawatan, Uya tak mau hanya sekedar mengumpulkan mobil klasik tanpa membangun nilai sejarah tinggi pada koleksinya. Lantaran itulah dirinya sampai rela menunggu berbulan-bulan bahkan tahunan untuk mendapatkan hasil maksimal dari restorasi mobil klasiknya.
Apalagi saat ini mobil klasik sudah tidak sekedar menjadi barang antik melainkan koleksi menarik yang memiliki nilai tinggi. Dengan kondisi itulah pelaku usaha kecil dan menengah itu kian serius menyelami kegiatan yang sudah menjadi hobi bahkan menjadi celah bisnis.
"Mobil klasik sekarang bukan lagi miliki orang tua, nilainya pun sudah tidak ternilai lagi. Seperti koleksi yang gue punya bahkan sering dipakai untuk kebutuhan shooting. Karena sudah begitu familiarnya mobil klasik, gue punya harapan ingin membuat sebuah museum mobil klasik di Indonesia," harap Uya mengkhiri ceritanya.
(ton)
Zivanna letisha siregar
Profile Roy Suryo
Joshua belum bisa bawa mobil
Bruce willis lelang mobil clasic
Artis sulawesi utara tolak RUU
Puteri indonesia tolak RUU pornografi
No comments:
Post a Comment